Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengistilahkan mereka ulama su’ dengan sebutan “para dai yang berada di tepi pintu-pintu neraka”. Beliau peringatkan kita dari keberadaan mereka sebagaimana dalam sabdanya,
“… Dan sesungguhnya yang aku takutkan atas umatku ialah para ulama-ulama yang menyesatkan.”
(H.R. Abu Daud dari sahabat Tsauban radhiyallahu ‘anhu).:
- Sebaliknya, ulama dunia atau ulama su' selalu menginginkan kekayaan (hidupnya bermewah-mewah) dan kehormatan duniawi.
- Celakanya, mereka tidak segan-segan berkhianat pada hati nurani, asalkan tujuan mereka tercapai.
- Dalam kenyataannya, ulama tersebut bergaul bebas dengan raja-raja dan pegawai pemerintah, penguasa, serta memberikan sokongan moral terhadap tindakan mereka, tak perduli baik atau buruk.
- Terkait dengan ulama su', ada ilustrasi menarik yang dipaparkan Ibnu Mas'ud : "Kelak akan datang suatu masa tatkala hati manusia asin; ilmu tidak bermanfaat lagi. Saat itu, hati ulama laksana tanah gundul dan berlapiskan garam. Meski disiram hujan, namun tidak setets pun air tawar nan segar dapat diminum dari tanah itu."
- Dalam dakwahnya mereka membicarakan tentang meraih kesejahteraan dan kebahagiaan dunia bukan bagaimana caranya meraih kesejahteraan di akhirat.
- Berdakwah jika hanya ada upahnya. Kalau tidak ada upah enggan untuk berdakwah.
Agar terhindar dari hasutan ulama' Su' hendaknya kita senantiasa berdoa dan belajar Islam kepada para Ulama' Akhirat dengan ciri-ciri diatas [32]
REFRENSI